Learn More - DO MORE - DOIT BETTER: Yuk Kita Mulai!!!
by Teguh Yoga Raksa (2025)
"The bamboo that bends is stronger than the oak that resists." - Japanese Proverb
Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri: "Mengapa saya merasa sudah bekerja keras, tapi hasilnya masih biasa-biasa saja?" atau "Bagaimana caranya agar saya bisa menjadi versi terbaik dari diri saya?"
Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang mengingatkan saya pada kisah seorang pengrajin bambu di Jepang. Setiap hari, dia mengamati bambu di halaman belakang rumahnya. Suatu hari, badai besar melanda desanya. Pohon oak yang besar dan kokoh tumbang, sementara bambu yang lentur tetap berdiri tegak. Ketika ditanya mengapa dia begitu tertarik mengamati bambu, sang pengrajin berkata: "Bambu mengajarkan saya bahwa kekuatan sejati bukan dari kekerasan, tapi dari kemampuan untuk terus belajar, beradaptasi, dan tumbuh."
Practical knowledge pertama : Dalam dunia yang berubah begitu cepat, mereka yang "survive ( Bertahan) "dan "thrive ( Bertumbuh pesat)" adalah yang mampu terus belajar dan beradaptasi.
Dari pengalaman mengamati para profesional yang sukses selama lebih dari dua dekade, saya menemukan pola yang konsisten: orang-orang yang benar-benar sukses bukanlah yang paling pintar atau paling bertalenta. Mereka adalah yang paling gigih dalam menerapkan prinsip : Learn More- Do More- Do It Better.
Kita tahu sosok Thomas Edison ketika gagal ribuan kali dalam menciptakan bola lampu. Ketika pertanyaan muncul apakah dia merasa frustasi dengan kegagalan berulang, saya yakin dia dia akan menjawab menjawab: "Saya tidak gagal ribuan kali. Saya berhasil menemukan ribuan cara yang tidak berhasil."
Refleksi dari kisah Edison: Mindset yang membedakan orang sukses adalah bagaimana mereka mengambul pelajaran dari pengalaman. Mereka tidak melihat kegagalan sebagai akhir, tapi sebagai data dan pembelajaran untuk perbaikan . Inilah yang saya sebut sebagai Growth Through Learning Mindset.
Practical knowledge kedua: Setiap pengalaman adalah learning opportunity, kita harus punya kerangka yang tepat yang tepat untuk memahami makna pembelajarannya dari setiap pengalaman.
Ambil contoh lebih dekat dengan kita. Seorang driver ojek online bernama Budi, beberapa tahun lalu. Awalnya penghasilannya pas-pasan. Tapi dia punya kebiasaan unik: setiap hari dia mencatat rute mana yang paling efisien, jam berapa demand paling tinggi, dan bagaimana cara berkomunikasi yang membuat customer rating-nya selalu 5 bintang. Dalam 2 tahun, dia tidak hanya menjadi top driver, tapi juga membuka usaha rental motor dan sekarang memiliki lebih dari 20 unit kendaraan.
Refleksi dari cerita Budi: Success bukan tentang "what you do", tapi tentang "how consistently you improve what you do". Budi menerapkan prinsip yang saya sebut - 1% Daily Improvement - setiap hari dia sedikit lebih baik dari hari sebelumnya.
Practical knowledge ketiga: Small consistent improvements compound into extraordinary results. perbaikan kecil yang konsisten akan menjadi kumpulan yang menghasilkan hasil yang sangat bagus
Inilah yang kemudian saya rumuskan dalam sistem Learn More - Do More - Do It Better (LD2.0):
Learn More - Seperti bambu yang lentur, kita harus terus belajar dan beradaptasi. Tapi bukan belajar acak , melainkan belajar dengan Intention ( kerangka dan fokus) dan Method yang jelas.
Do More - Seperti Edison, kita harus mengubah knowledge menjadi action. Karena pengetahuan tanpa aksi hanya sebuah pertunjukan, bukan empowerment ( Pemberdayaan).
Do It Better - Seperti Budi si driver ojek, kita harus punya commitment untuk continuous improvement. .."Excellence" bukan tujuan akhir, tapi merupakan bagian dari sebuah perjalanan tanpa henti untuk terus menjadi lebih baik.
Dalam serangkaian tulisan saya ke depan , Anda akan menemukan 7 kebiasaan yang telah teruji mengubah hidup banyak orang. Bukan teori abstrak, tapi practical tools yang bisa langsung diaplikasikan. Setiap kebiasaan dilengkapi dengan framework, case study, dan action plan yang konkret.
Pendekatan practical wisdom - menggabungkan timeless principles dengan contemporary application. Anda akan belajar bagaimana menerapkan konsep dari "Seven Habits of Highly Effective People" dan "Atomic Habits" dalam konteks realitas professional dan kehidupan sehari-hari kita terutama sejalan dengan adat istiadat lokal di indonesia.
Seperti kata bijak yang selalu saya pegang: "Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, mulai dari sekarang."
Mari kita mulai perjalanan menuju versi terbaik dari diri kita dengan membuktikan bahwa "if better is possible, good isn't enough"
Salam pembelajar, @teguhyr Learn, Action and Succes